Tema : Bisnis Telekomunikasi
Pembicara : Alexander Rusli, Ph. D
Tanggal : 16 Mei 2009
Tempat : GSG IT Telkom

Dewasa ini, peran Teknologi Informasi dan Informasi (TIK) dalam kehidupan sudah tak terbantahkan lagi. Segala aspek kehidupan membutuhkannya. Tak terkecuali dengan korporasi ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Dengan TIK, komunikasi dan persebaran informasi dapat dilakukan secara cepat dan tepat sehingga otomatis meningkatkan kinerja dari BUMN tersebut.

Sekarang marilah kita lihat penerapan TI pada korporasi satu decade ke belakang. Pada masa itu, TI fokus pada kecenderungan penggunaan Enterprise Resource Planning (ERP). Keunggulan ERP terletak pada kemampuannya untuk mengintregasikan keseluruhan aktivitas bisnis korporasi. Komponen-komponen ERP antara lain adalah production, accounting, HR, delivery, BI, sales, engineering, production planning, purchase, dan inventory.

Perkembangan TIK yang begitu pesat membuat sesuatu yang dulu mustahil dilakukan, sekarang menjadi mudah. Contohnya adalah penggunaan komputer. Kita bisa menikmati fasilitas komputer seperti sebagai pengolah data, untuk bermain game, atau sekedar menikmati musik. Fasilitas lain komputer sekarang yang fenomenal adalah internet. Dengan internet, kita bisa mengetahui informasi apa saja dari segala penjuru dunia. Telepon lewat internet sekarang juga bisa dinikmati menggunakan VoIP (Voice over Internet Protocol). Penggunaan smartphone sekarang ini juga semakin marak. Keunggulan smartphone adalah bisa melakukan pekerjaan komputer secara mobile.

Yang menjadi tuntutan bagi korporasi saat ini adalah adanya ERP mobile. Manfaat yang ingin diperoleh adalah informasi yang terkait dengan aktivitas bisnis korporasi dapat diintregasikan dan ditampilkan sesuai kebutuhan. Agar ERP mobile bisa melakukan apa yang diinginkan kapan saja dan di mana saja, ERP haruslah terkoneksi dengan internet.

Untuk meningkatkan daya saing dalam TI, kita bisa melakukan berbagai strategi. Investasi TI harus dilakukan terus-menerus dan selalu diperbaharui. Inovasi digital juga merupakan hal penting yang harus dilakukan. Hal ini bukan karena semua bisnis berubah menjadi digital, tetapi karena proses bisnis yang menjadi digital. Selain itu, kita juga harus memperhatikan software korporasi seperti ERP, ditambah dengan biaya membangun jaringan yang, murah. Hal ini dilakukan agar bisa memperbanyak proses bisnis dengan cepat.

Mengapa kita harus memperhatikan pengelolaan TI? Hal ini tak lain karena penegelolaan TI mempunyai beberapa aspek strategis, antara lain sebagai berikut.
• Kehandalan TI yang dimilki dan pengelolaan TI menjadi perhatian utama investor.
• Arah dan kebijakan pengelolaan TI langsung ditetapkan oleh CEO (Chief Executive Officer).
• Keputusan pengelolaan TI menjadi bagian penting dalam perusahaan.
• Perusahaan memerlukan TI.
• Salah mengambil keputusan dalam TI sama akan menimbulkan dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

BUMN merupakan salah satu sumber pendanaan negara. Pendapatan negara non pajak kurang lebih sekitar 32% berasal dari BUMN. Pertumbuhan belanja IT di Indonesia, khusunya BUMN, didominasi oleh belanja hardware. Rate pertumbuhannya lebih besar daripada software dan IT services.

Sekarang BUMN di Indonesia diharapkan untuk menuju more OPEX less CAPEX. Hal ini karena konsep more OPEX less CAPEX lebih menguntungkan perusahaan dalam hal-hal sebgai berikut.
• Tidak memerlukan maintenance cost atas perangkat TI.
• Terhindar dari biaya depresiasi atau amortisasi dari investasi software atau hardware yang besar.
• Tidak ada disposal atas aset.
• Memilki fleksibilitas untuk meng-upgrade hardware pada akhir masa lease.

Dari semua strategi di atas, diharapkan ke depannya BUMN maupun perusahaan lainnya bisa lebih maju dalam bidang IT. Jika IT kita sudah maju dan benar dalam penerapannya, maka bukan hal yang mustahil jika negara kita menjadi salah satu negara maju di dunia.

0 Comments:

Post a Comment