Berikut ini 10 besar ponsel terlaris di Jakarta, Bandung, dan Surabaya versi New's Ponsel 27 Juli - 09 Agustus 2009.


Ket: Harga dalam ribuan rupiah

Malam itu ketika aku membuka lemari, tak sengaja kulihat koleksi tiket pertandingan sepakbola yang pernah aku tonton. Perhatianku tertuju pada tiket yang terdapat logo AFC (Asian Football Confederation), yaitu tiket pertandingan Persik Kediri di Liga Champions Asia dan tiket laga timnas Merah Putih di Piala Asia. Semua pertandingan tersebut berlangsung pada tahun 2007.









Di bagian belakang tiket, terdapat tulisan panjang tentang peraturan yang harus ditaati oleh penonton yang masuk ke stadion. Pada tiket Liga Champions Asia hanya terdapat tulisan berbahasa Inggris dan pada tiket Piala Asia sudah ada terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini isi peraturannya.

PROHIBITED ITEMS
Weapons: Firearms, bladed and pointed instrument, Chemicals, Glass bottles
Substances: Drugs, poisons, etc
Fire & Explosive Substances: Firecrackers, fireworks, lighters, etc

AFC TERMS AND CONDITIONS
The person for whom this admission ticket has been issued has agreed to accept and comply with the Ticket Terms and Conditions given below:
1. Only holders of this ticket will be admitted to the seats. Please present this ticket at the designated entrance (according to seats price). This ticket is valid only for the match held on the date and the time shown on the front hereof.
2. Ticket holder cannot elect to return or exchange their Ticket for any reason. No refunds - No exchanges.
3. Tickets will not be replaced if lost, destroyed or stolen.
4. Tickets are not redeemable for cash. The use of tickets for advertising, sales promotions or any other commercial purposes (including, but not limited to, offers for sale, use as a premium, give-away or prize in a competition or sweepstake) without the prior written approval of AFC is strictly prohibited. Tickets so obtained are void and offenders or holders of such tickets will be prosecuted to the full extent of the law.
5. If requested by the Authorities all person shall be required to cooperate in respect providing evidence of identity, permitting the reasonable inspection of personal belongings, confiscation of prohibited items, and/or body checks.
6. It is prohibited to take into the stadium, any promotional or commercial item of whatever nature including but not limited to, banners, signs, symbols and leaflets.
7. Tickets holders are prohibited from transmitting or aiding in the transmission of any description, narrative account, picture or reproduction of the match. Offenders will be removed from the stadium.
8. Ticket holders voluntarily assume all risks of personal injury or other loss or damage arising and suffered as a direct or indirect results of attendance at the match for which the ticket has been issued and releases the Asian Football Confederation, the stadium, players and their respective agents and employees from any liability, regardless or wheter such injury or loss occurs before, during or after the match.

Gimana?? Bingung artinya?? Nih versi bahasa Indonesianya.

BENDA TERLARANG
Senjata: Senjata api, pisau dan benda tajam, senjata kimia, botol kaca.
Zat Terlarang: Narkoba, racun, dsb
Zat api dan peledak: Kembang api, petasan, korek api, dsb.

AFC TERMS AND CONDITIONS
Pemegang tiket telah setuju, menerima dan tunduk kepada term dan kondisi tiket di bawah ini:
1. Hanya pemegang tiket yang diijinkan duduk. Perlihatkan tiket saat di pintu masuk yang dituju (sesuai dengan tempat duduk). Tiket ini hanya berlaku untuk pertandingan yang diadakan pada tanggal dan waktu yang tertera pada tiket.
2. Pemegang tiket tidak dapat menegmbalikan atau menukar tiketnya untuk alasan apapun. Tidak ada pengembalian uang - tidak ada penukaran.
3. Tiket tidak akan diganti jika hilang, rusak ataupun dicuri.
4. Tiket tidak dapat diuangkan. Penggunaan tiket untuk iklan, promosi penjualan atau kegiatan komersial lainnya (termasuk, dan tidak terkecuali pada penawaran penjualan, digunakan sebagi diskon, hadiah atau pemberian cuma-cuma) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari AFC tidak diizinkan. Tiket yang diperoleh dengan cara tersebut tidak berlaku dan pelanggar atau pemegang tiket tersebut akan dituntut sesuai dengan hukuman yang seberat-beratnya.
5. Untuk tujuan keamanan dan terselenggaranya pertandingan dengan baik dan lancar, jika diminta oleh pihak yang berwenang agar dapat bekerjasama untuk menunjukkan kartu identitas, menunjukkan barang bawaan, penyitaan benda terlarang, dan/atau pemeriksaan badan.
6. Dilarang membawa benda-benda promosi dan komersial ke dalam stadion dalam bentuk apapun tidak terkecuali spanduk, simbol-simbol, dan leaflet.
7. Pemegang tiket dilarang mentransmisikan atau membantu transmisi setiap deskripsi, account narasi, gambar atau reproduksi pertandingan. Pelanggar akan dikeluarkan dari stadion.
8. Pemegang tiket dengan sukarela menerima semua resiko cidera atau kehilangan atau kerusakan yang timbul secara langsung atau tidak langsung pada saat menonton pertandingan dan membebaskan Konfederasi Sepakbola Asia, stadion, para pemain dan agen dan karyawan dari semua kewajiban yang disebabkan oleh cidera ataupun kerugian yang terjadi sebelum pertandingan, selama pertandingan atau setelah pertandingan.

Tulisan ini bukan promosi tetapi hanya merupakan review dari sepatu yang futsal yang baru aku beli yaitu Uno Maracana. Berikut ini spesifikasinya.

Art: Maracana
Color: Green / For Green
Price: Rp 158.800,00
Size: 42














Selain hijau, sepatu ini juga memiliki pilihan warna antara lain ihtam dan silver. Tetapi karena alasan selera dan kecocokan dengan warna kaos tim IF 32-01, maka warna hijaulah yang aku pilih. Di Label harga tertera angka 158.800 tetapi kemarin harganya dipotong menjadi 150.000 rupiah saja.

Kelebihan:
- sepatu lentur sehingga mudah digunakan untuk bergerak
- pas dipakai di kaki sehingga tendangan bisa maksimal
- sol karet kuat
- harga terjangkau
- mendapat kardus asli

Kekurangan
- pola garis-garis kecil di bagian luar sepatu mudah hilang karena gesekan
- logo Uno di bagian dalam sepatu mudah hilang
- warna hijau di bagian dalam sepatu mudah luntur di kaos kaki

Berikut ini 10 site yang sering diakses di Indonesia berdasarkan alexa.com tanggal 28 Juli 2009.

1. Facebook
facebook.com
A social utility that connects people, to keep up with friends, upload photos, share links and videos.

2. Google.co.id
google.co.id
google.co.id

3. Yahoo!
yahoo.com
Personalized content and search options. Chatrooms, free e-mail, clubs, and pager.

4. Google
google.com
Enables users to search the Web, Usenet, and images. Features include PageRank, caching and translation of results, and an option to find similar pages. The company's focus is developing search technology.

5. Blogger.com
blogger.com
Free, automated weblog publishing tool that sends updates to a site via FTP.

6. YouTube
youtube.com
YouTube is a way to get your videos to the people who matter to you. Upload, tag and share your videos worldwide!

7. WordPress.com
wordpress.com
Free blogs managed by the developers of the WordPress software. Includes custom design templates, integrated statistics, automatic spam protection and other features.

8. Kaskus - Komunitas Indonesia
kaskus.us
Forum komunitas online dengan anggota dari berbagai negara dan memiliki beragam topik diskusi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

9. Detik.com
detik.com
Portal berisi berita aktual, artikel, dan fasilitas online.

10. Friendster
friendster.com
Friendster is a leading global social network emphasizing genuine friendships and the discovery of new people through friends. Search for old friends and classmates, stay in better touch with friends, share photos and videos, and so much more.

Tahukah Anda? Ferdinand de Lesseps (1805-1894) ternyata bukan orang yang pertama membangun Terusan Suez. Jadi sebenarnya insinyur Perancis yang tinggal lama di Mesir itu tidak berhak menyandang julukan sebagai Si Pembangun Terusan Suez.

Sejarah yang sebenarnya adalah bermula saat Firaun masih berkuasa di Mesir ribuan tahun sebelum Masehi. Ketika itu Mesir diketahui telah mengimpor sejumlah komoditi dari selatan, di antaranya kapur Barus dari kota Barus di pesisir timur Sumatera. Kapur Barus merupakan salah satu bahan utama untuk pembalseman raja dan bangsawan Mesir kala itu. Robert Dick-Read, dalam The Phantom Voyagers: Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times (2005), menulis jika selain kapur Barus, Mesir juga mengimpor dupa, kayu eboni, gading, kemenyan, electrum (campuran alami emas dan perak), dan sebagainya dari daerah Timur India, terutama Nusantara.

Sebelum Firaun Cheops berkuasa, para Firaun Mesir mengimpor bahan-bahan itu dari “daerah di balik matahari terbit”, yang dibawa menyusuri Laut Merah dan menyeberangi gurun yang panas dan terik—dengan dipanggul manusia atau onta—menuju pusat pemerintahan atau daerah gudang. Perjalanan di gurun inilah yang sering memakan korban, baik tenaga kasar maupun biaya yang harus ditanggung kerajaan. Hal ini tentu memusingkan para pembesar Mesir. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat sodetan panjang yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah dan membangun armada laut yang kuat.

Bangsa Mesir memang sudah lama dikenal sebagai bangsa yang menguasai teknik pelayaran jauh. Nancy Jenkins dalam The Boat Beneath the Pyramid (1970) menulis, dalam suatu penggalian arkeologi di gurun dekat Kairo, ditemukan sebuah bangkai kapal laut yang dibenam di dalam satu kuburan khusus di bawah piramida Firaun Cheops. Firaun ini hidup lebih dari enam abad sebelum Firaun Sesostris naik tahta. Kapal itu dipisah-pisah secara sengaja dan cerdas menjadi sekira 1.200 potongan dan diletakkan di dalam sebuah kuburan besar. Dalam kondisi gurun yang kering dan hampa udara, potongan-potongan kapal tersebut tetap utuh saat ditemukan setelah terkubur selama lebih dari empatribu limaratus tahun.

Ketika potongan-potongan kapal itu dirakit kembali oleh satu tim ahli, terbentuklah seuah kapal yang elok sepanjang 141 kaki, dengan balok sepanjang 19 kaki yang terbuat dari papan-papan kayu cedar Lebanon. Balok-balok kayu yang berukuran 70 kaki dirangkai dengan indah dengan menggunakan rumput halfa.

Kapal-kapal bangsa Mesir kala itu sudah berlalu-lalang di Terusan Suez, baik ke arah Lebanon maupun ke Laut Merah menuju selatan. Selama beberapa abad setelah berakhirnya pemerintahan Sesostris, kebudayaan Indus mulai mengalami kemunduran. Dan Terusan Suez yang kala itu disebut sebagai Terusan Firaun pun terbengkalai. Terusan tersebut akhirnya tidak terurus dan tertutup pasir, sehingga sejarah mencatat sejak itu tidak ada lagi interaksi antara Mediteranian dengan Samudera Hindia sampai seribu tahun sesudahnya.

Namun Sesostris telah memelopori gagasan yang tidak terlupakan; ketika Firaun Necho (berkuasa pada abad ke-6 SM) memimpin armada Phoenician yang berlayar mengelilingi Afrika, ia bersiap-siap membangun kembali terusan baru dari cabang Pelusian di Sungai Nil menuju Bitter Lakes, proyek raksasa ini kabarnya menelan 100.000 korban jiwa. Proyek ini diteruskan oleh Darius I dari Sungai Nil menuju Laut Merah, pada 521 SM hingga 485 SM. Ketika terusan ini tertutup kembali oleh sedimentasi alam, tertutup pasir dan tanah, beberapa tahun kemudian dibuka kembali oleh orang-orang Athena; dan dua abad kemudian oleh Ptolemy Philadelphus.

Robert Dick-Read mencatat, pemerintah Romawi tidak mengrus terusan itu dengan baik sehingga tertutup kembali. Barulah pada akhir abad ke-1 M, Kekaisaran Trajan membuka kemblai terusan itu dan dikelola oleh Hadrian dan Antonines hingga akhir abad ke-2 M. Redupnya kekuasaan Romawi di sekitar Mesir membuat terusan itu kembali tertutup pasir hingga di masa awal cahaya Islam bersinar di jazirah Arabia terusan tersebut dibuka kembali untuk memudahkan pengiriman biji-bijian dari Mesir menuju Makkah.

Namun pada abad ke-8 M, Al-Mansur memerintahkan agar terusan itu ditutup kembali dengan alasan keamanan, mencegah ancaman dari timur. Terusan Suez atau Terusan Firaun itu pun dengan sengaja ditutup selama berabad-abad, hingga datangnya masa Ferdinand de Lesseps.

Terusan Suez dalam bahasa Arab disebut sebagai Qanā al-Suways, yang berada di barat Semenanjung Sinai. Terusan ini panjangnya sekira 163 kilometer, menghubungkan Port Said di Laut Tengah dengan Suez di Laut Merah.

Pada 17 November 1869, seorang insinyur Perancis yang sudah lama tinggal di Mesir bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps membuka kembali terusan kuno tersebut setelah sebelumnya mempelajari sejarah transportasi dan rute perdagangan antara Mesir kuno dengan wilayah-wilayah selatan. Sebelumnya, kapal-kapal dari Eropa yang ingin ke Asia dari Mesir harus mengelilingi Benua Afrika dahulu dan ini jelas memakan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Beberapa di antaranya melakukan hal yang sama dilakukan raja-raja Mesir sebelum terusan itu dibangun, yakni dengan mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat gurun antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Atas jasanya membuka kembali Terusan Suez, Ferdinand de Lesseps dipuja bagai pahlawan oleh Eropa. Pemerintahan Perancis menganugerahkan kehormtan tertinggi padanya dengan mengangkatnya sebagai anggota Académie Française.

Selama hampir duabelas tahun De Lesseps menikmati kehidupan yang nikmat dan nama yang besar. Namun di saat usianya mencapai 73 tahun, dia ditunjuk untuk mengepalai pembangunan Terusan Panama. Setelah 10 tahun dikerjakan proyek ini ternyata tidak selesai juga padahal sudah memakan korban tewas sekira 22.000 pekerjanya dan juga biaya yang tidak sedikit. Tahun 1888 proyek Terusan Panama pimpinan de Lesseps dinyatakan gagal. De Lesseps diseret ke pengadilan karena dituduh menyelewengkan dana proyek dan dihukum penjara 5 tahun.

De Lesseps melalui sisa hidupnya selama 6 tahun berikutnya di atas kursi malas. Seluruh gairah hidupnya sirna dan mentalnya terganggu. Ada satu hal yang unik sekaligus menyedihkan, sejak keluar dari penjara, dia hanya mau membaca suratkabar yang terbit sebelum tahun 1888, tahun saat proyek Terusan Panama dihentikan. Hal ini dilakukannya sampai dia meninggal dunia pada 7 Desember 1894.

Sekarang, dunia mencatat De Lesseps sebagai orang besar pembangun Terusan Suez. Hal ini sesungguhnya kurang tepat, karena sebenarnya Firaun-lah yang pertama kali membangun terusan itu.

sumber: eramuslim.com


Kediri - Larangan penggunaan APBD untuk mendanai operasional tim sepak bola, ternyata belum sepenuhnya dipatuhi. Untuk kesekian kalinya, manajemen Persik Kediri justru mendapatkan kucuran dana tersebut, dan untuk tahun 2009 nilainya mencapai Rp 12,5 miliar.

Kepastian kucuran dana tersebut terungkap dalam draft Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Kediri tahun 2009 yang yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripuran di Gedung DPRD. Dana tersebut akan diberikan melalui mekanisme hibah, seperti yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir.

"Plafon kami sama dengan tahun kemarin dan pemberian tahun ini juga sama dengan tahun kemarin. Tidak langsung ke Persik tapi melalui KONI," kata Walikota Kediri Samsul Ashar, saat ditemui wartawan seusai rapat.

Ketika ditanya mengenai adanya aturan pemberian dana hibah dilarang dilakukan secara terus-menerus, Samsul--yang juga tercatat sebagai Ketua Umum Persik--berkilah, dana sebesar itu tidak melulu untuk operasional Persik. Atas dasar tersebut pemberiannya dilakukan melalui KONI dengan pendistribusian diminta dilakukan secara adil dan merata ke seluruh cabang olahaga.

Dalam keterangannya, Samsul juga meminta agar dengan dana yang diberikan kali ini, manajemen Persik dapat lebih hemat dalam pemanfaatan anggaran. Bentuknya, dapat dilakukan dengan lebih selektif dalam merekrut pemain, hingga menekan pemberian nilai kontrak dan gaji pada pemain.

"Intinya, dalam pemanfaatan anggaran untuk operasional, harus melihat kemampuan finansial. Jangan sampai terjadi kekurangan dan kembali membebani APBD," tegas Samsul.

Pada tahun 2008 Manajemen Persik Kediri telah mendapatkan anggaran melalui mekanisme hibah sebesar Rp 12,5 miliar dari APBD, dan kembali mendapatkan besaran yang sama dalam PAK. Sepanjang kompetisi ISL tahun 2008, Manajemen Persik mengantongi anggaran sebesar Rp 25 miliar.

sumber: detik.com

1. Lambang Persik
Lambang Persik berupa dua gapura berwarna kuning dalam bangun segi lima. Di tengahnya terdapat lambang PSSI. Gapura itu melambangkan Kediri sebagai kerajaan besar zaman dulu. Dengan warna dasar merah dan hitam. Dua warna itulah yang sebenarnya warna kebesaran Persik yang dikenakan dalam kostum pemain.



2. Warna Kebesaran

Warna kostum Persik sejak 1999 bukan lagi merah bergaris hitam tapi menjadi ungu-ungu. Perubahan ini terjadi ketika Persik hendak mengikuti kompetisi divisi II dengan dana yang mepet. Karena dana cekak itulah maka Persik hanya bisa memilih satu kostum. Nah, agar tak ada yang menyamai, mereka memilih warna ungu. Kebetulan, saat itu warna ungu jarang digunakan tim lain, khususnya tim divisi II.

3. Julukan

Julukan Persik Macan Putih diambil dari salah satu simbol di lambang kota Kediri. Dalam lambang kota itu, ada tiga elemen penting yaitu gambar Buta Lucaya (Ki Ageng Dhaha), gambar perisai, dan gambar macan berwarna putih (sardula seta). Macan Putih itulah yang akhirnya menjadi julukan Persik.

sumber: buku Persik Juara Sejati tahun 2006