Semua orang di dunia ini pasti pernah merasakan kegagalan, dan tidak luput anda pasti juga pernah mengalaminya. Dari setiap orang itu punya cara sendiri-sendiri dalam menyikapi sebuah kegagalan. Dan tidak sedikit orang yang menyikapi kegagalan dengan pesimistis. Ada pula orang yang bersikap optimistis dalam menyikapi sebuah kegagalan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik.

Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.

Kerapkali, alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran terhadap diri sendiri.

Ini menjauhkan anda dari keberhasilan, sekaligus melemahkan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. Ia saring lumpur dari pasir. Ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilau.

Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan.

Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya. Tidak ada gunanya sama sekali jika anda selalu mencari alasan. Alangkah lebih baik jika anda introspeksi diri dalam setiap kegagalan apa yang salah pada diri anda yang menyebabkan kegagalan itu dan tidak akan melakukan kesalahan tersebut lagi.

0 Comments:

Post a Comment